Mitsubishi Outlander Sport GLS
Konsumsi BBM dalam kota/tol : 9,2/14,8 km/l HC idle/4.000 rpm : 0,01/0,01 %Vol CO idle/4.000 rpm : 8/14 ppmVol Teknologi : - EPS - Katup variabel MIVEC - Transmisi CVT INVECS III |
Mitsubishi Outlander Sport datang dengan kekuatan utama di harga jual. Bayangkan, untuk model termewah PX dengan fitur berlimpah, harga yang ditetapkan hanya Rp 325 juta. Sementara model termurah GLX harganya hanya Rp 289 juta. Terlepas kelengkapan yang dimiliki, jelas sangat menggugah selera.
Bicara tampilan, GLS tidak beda jauh dari PX. Tentu dengan ketiadaan panoramic roof sebagai pembeda utama. Selanjutnya, GLS belum memakai lampu depan LED. Gril jet fighter nose masih sangat mendominasi depan. Kesan dinamis diimbangi bentuk kap mesin kokoh dan bumper dilengkapi fog lamp mewah.
Desain minimalis mendominasi samping. Peleknya sama dengan tipe PX. Ke belakang, kesan dinamis diwujudkan oleh lekuk di bawah kaca pintu bagasi yang diimbangi oleh desain lampu memikat. Sepintas, buritan Outlander Sport mengingatkan pada SUV kompak lainnya dari Jerman.
Dasbor tetap tampak mewah walau mengusung tema sporty
Interior GLS serupa PX. Memang tidak terdapat paddle shift dan tombol Start/Stop. Panel instrumen sporty dilengkapi MID. Kemudi dengan kontrol audio bisa dimaju-mundur dan naik-turunkan. Head unit Double-DIN mampu memutar keping DVD dan memiliki koneksi USB serta Bluetooth.
Kesan kompak sangat terasa di dalam. Meski begitu, kabin depannya tetap mampu memberikan ruang kaki dan kepala memadai. Walau patut diakui, ruang bangku tengah tidak selega yang diharapkan. Mungkin ini karena panjang dan tingginya hanya 4.295 mm dan 1.625 mm.
Maklum, ia berbagi sasis dengan model sedan Lancer. Positifnya, upaya keluar dan masuk kabin terasa mudah. Kelebihan lain yang kami rasakan, Outlander Sport sangat mudah balik arah dan tidak kesulitan dengan radius putar. Sebuah kelebihan yang sangat berarti di jalan dalam kota atau saat parkir di area sempit.
Mesin 1.998 cc 4-silinder telah dilengkapi teknologi katup variabel MIVEC. Tenaga yang dihasilkan mencapai 150 dk dengan torsi 198 Nm. Tenaga disalurkan ke roda depan via transmisi 6-speed CVT INVECS III.
Penyaluran tenaga terasa halus meski final gear-nya mencapai 6,120. Aplikasi rasio gigi pertama kecil 2,349 adalah penyebabnya. Karena mengandalkan sabuk, rasio gigi berikutnya diatur secara elektronik oleh komputer dengan mempertimbangkan karakter ber-kendara pengemudinya.
Mesin dengan teknologi katup variabel
Hasilnya, Outlander Sport mencetak konsumsi BBM dalam kota 9,2 km/l. Sementara di jalan tol, rasio gigi-6 0,394 sanggup menjaga putaran mesin di 1.900 rpm pada kecepatan 100 km/jam. Makanya ia mampu mencatat konsumsi BBM tol 14,8 km/l.
Kesigapan perpindahan sabuk CVT diuji saat akselerasi penuh. Ditandai raungan mesin keras, gigi berpindah cepat dan hanya sedikit menurunkan putaran mesin dari redline 6.500 rpm. Hanya butuh 10,76 detik untuk mencapai 0-100 km/jam.
Lagi-lagi bicara pengendalian ia mengikuti karakter Lancer. Saat diajak manuver cepat ia sanggup mengikuti kemauan pengemudi. Kompaknya dimensi membuat potensi limbung sulit terjadi. Itupun tanpa mengorban-kan bantingan suspensi yang masuk ditaraf memadai.
Sebagai tambahan, tipe GLS telah mengaplikasikan power steering elektrik dan AC climate control. Lainnya rem ABS+EBD+BA bersinergi dengan dual airbags. Ia pun telah memiliki sensor parkir, keyless entry, dan jok kulit.
Jika itu semua sudah cukup bagi Anda, artinya Outlander Sport GLS layak disebut sebagai SUV paling bernilai di kelasnya. Setuju?
AC Climate control sebagai standar | Trademark Outlander Sport |
Kelir gelap mendominasi kabin, termasuk pada bangku kulit |
Mitsubishi Outlander Sport GLS | |
Harga | Rp 306 juta |
Mesin | 1.998 cc 4 silinder |
Tenaga maksimum | 150 dk/6.000 rpm |
Torsi maksimum | 198 Nm/4.200 rpm |
Transmisi | CVT 6-speed/FWD |
P x L x T | 4.295 x 1.770 x 1.625 mm |
Wheelbase | 2.670 mm |
Kapasitas tangki/ban serep | 63 liter/full size |
Ground clearance | 195 mm |
Ukuran ban | 215/60 R17 |
Bobot | 1.405 kg |
PERFORMA | |
0-100 km/jam | 10,76 detik |
0-60 km/jam | 5,42 detik* |
60-80 km/jam | 2,29 detik* |
80-100 km/jam | 2,96 detik* |
100-120 km/jam | 4,03 detik* |
100 km/jam | 1.900 rpm |
Pengereman (100-0 km/jam) | 45,9 meter |
* = kickdown | |
FITUR | |
Airbags/ABS/EBD/BA | 2/ada/ada/ada |
Kontrol traksi/ESP | Tidak/tidak |
AC climate control/dual zone/double blower | Ada/tidak/tidak |
CD/MP3/DVD player/cup holder | Ada/ada/ada/ada |
Monitor/USB/Aux-In | Ada/ada/ada |
Tombol audio setir/cruise control | Ada/tidak |
MID/voice command | Ada/tidak |
Jok elektrik/heater/ECO Mode | Tidak/tidak/tidak |
Launch control/suspension control | Tidak/tidak |
Keyless entry/alarm/smart key/immobilizer | Ada/ada/ada/ada |
Setir adjustable reach/rake | Ada/ada |
Headlamp projector/auto levelling/HID | Ada/tidak/tidak |
Spion/pelipat elektrik/foglamp | Ada/ada/ada |
Kamera parkir/sensor parkir/hujan/lampu | Tidak/ada/tidak/tidak |
Auto door-lock/sunroof/pelek alloy | Ada/tidak/ada |
Tampang depan agresif dan dinamis | Bagasi cukup lega |
FIRST OPINION Walau tanpa panoramic roof, tipe GLS masih sesangar tipe PX. Memang ia tidak memiliki paddle shift dan tombol Start/Stop yang mengasyikkan. Namun, jika Anda tidak membutuhkan, rasanya semuanya bisa dilupakan. Apalagi harganya cuma Rp 306 juta. Sekarang tinggal Anda bandingkan performanya dengan rival sekelas. SEKILAS PANDANG
|
0 komentar:
Posting Komentar