Pages

Senin, 24 September 2012

Aprilia Atlantic 300

First Ride Aprilia Atlantic 300, Beraura Mewah dan Elegan


Satu lagi motor matik premium masuk ke Indonesia, kali ini giliran Aprilia Atlantic 300 yang dijual di Indonesia lewat PT Sentra Kreasi Niaga (SKN). Secara desain memang terlihat sangat mewah juga elegan, biar engga penasaran, kami sengaja mencoba performa motor yang dibanderol Rp 110 jutaan ini.

Desain dan Fitur
Eksplorasi pertama dari desain dulu, kalau yang ini kami yakin pembaca juga sepakat dengan penampilannya yang elegan. Konsistensi desainnya yang tidak terlalu kaku dari bentuk bodi depan sampai belakang membuatnya tidak nampak kedodoran. Meski buntutnya lebar tapi masih enak dipandang dan nampak tidak terlalu lebar.

Padahal area di bawah joknya sangat luas, helm open face dua buah sih bisa masuk ke dalam bagasinya. Di dalam bagasi juga ada lampu yang memudahkan memasukan barang di malam hari, juga dilengkapi dengan charge untuk telepon selular atau perangkat elektronik lainnya.

Salah satu yang paling enak dipandang adalah desain lampu utamanya yang besar lengkap dengan sein menyatu. Pada buritan belakang terlihat modern dengan stoplamp dilengkapi sein  meruncing pada bagian kanan dan kirinya. Bagian setang juga rapi, master rem di setang jadi tersamarkan posisinya karena cover setang dibuat seolah menjadi satu kesatuan.

Panel indikatornya juga lumayan lengkap. Speedometer, indikator suhu dan indikator bahan bakar ditampilkan dalam konsol berbentuk bulat. Mudah dilihat meski sedang di bawah terik matahari. Yang unik, indikator bensin ditunjukan dengan angka tak lazim yaitu; 4/4, 2/4 dan R. Maksudnya 4/4 sama dengan 1 atau berarti full, sedang 2/4 sudah pasti sama dengan 1/2 atau kira-kira berarti bahan bakarnya tinggal setengah tangki.

Selain itu, indikator standar samping, kunci, kondisi oli mesin, perangkay injeksi dan lampu ditunjukan dengan lampu berwarna di bagian atas. Tetap mudah dibaca tanpa silau.

Sayangnya, meski didesain elegan dan mewah, juga memiliki finishing super rapi tapi motor ini kurang memanjakan pengendaranya. Untuk membuka konsol bagasi di bawah setang, tutup tangki di dek pijakan kaki atau membuka jok masih dilakukan secara manual dengan anak kunci kontak. Bukan berbentuk tombol atau mengintegrasikan kuncinya langsung ke kunci kontak.  

Handling
Duduk di atas joknya, jangan ditanya nyaman atau enggak. Joknya yang tebal bikin betah berkendara. Riding position-nya juga asik. Setangnya tidak terlalu tinggi tapi posisi joknya terasa panjang, alhasil kaki bisa sedikit selonjor. Pinggang juga enggak pegal karena jok berundaknya bisa buat nyender.

Tapi, dek pijakan kaki yang lebar menjadi kelebihan sekaligus kekurangan. Kelebihannya kaki jadi nyaman dan bisa berpijak dengan mantab. Tapi kekurangannya, kaki hari lebih 'ngangkang'. Buat pengendara yang tidak terlalu tinggi jadi harus jinjit.

Ketika berkendara, windshiel gambotnya sukses menahan terpaan angin, visibilitas kaca spionnya juga lebih dari cukup. Pandangan ke belakang sangat luas. Posisi spion juga bisa dengan mudah diatur ulang.

Suspensinya tidak terlalu empuk saat melintas jalanan bergelombang dan konblok. Mungkin memang disetting lebih pada stabilitas di jalan mulus seperti di negara asalnya Italia. Sayangnya kami tidak melakukan pengetesan di kecepatan tinggi, jadi belum bisa merasakan performanya secara maksimal.

Pengeremannya juga maksimal, tuas rem hidrolisnya lumayan empuk. Selain pakem, stabilitas saat melakukan pengereman dibantu sistem integral braking system atau sering disebut juga dengan istilah combine brake system. Saat salah satu tuas ditekan, maka secara otomatis, kedua roda langsung melakukan pengereman dan melambat secara bersamaan. Efek roda terkunci bisa diminimalisir.

Performa
Mesinnya memang cuma satu silinder, tapi sudah menganut 4 klep dan memiliki kapasitas ruang bakar 278,3 cc. Powernya diklaim tembus 22,4 hp di 7.500 rpm, sedang torsinya mencapai 23,8 Nm di 5.750 rpm. Pantas saja kalau tenaga sangat responsif.

Buka gas sedikit saja, bodi gambotnya langsung meluncur cepat. Asiknya lagi, suara mesin juga CVT-nya halus, getaran juga tidak terlalu terasa. Tapi, motor yang dilengkapi injeksi bahan bakar dan pendingin air ini memiliki kompresi 11,5:1 sudah pasti harus pakai bensin beroktan 92 ke atas. 



Spesification:
Engine: Horizontal single-cylinder 4S 4V engine
Fuel: Unleaded fuel (4 stars UK), with octane min. number of 95 (N.O.R.M.) and 85 (N.O.M.M.)
Total displacement: 278.3 cc
Compression ratio: 10.5 - 11.5 : 1
Maximum power at the crank: 22.4 hp at 7500 rpm
Maximum torque at the crank: 23.8 Nm at 5750 rpm
Fuel system: Injection
Ignition: Electronic CDI with automatic advance.
Starting: Electric
Generator: 12 V - 180 W
Lubrification: Wet crankcase with pump
Gear box: Automatic CVT
Clutch: Automatic centrifugal dry clutch
Primary drive: V belt
Final drive: Gearbox
Frame: Steel tubes twin cradle
Front suspension: Hydraulic telescopic fork, legs Ø 35 mm
Rear suspension: Floating engine unit secured to frame with 2 arms at right angles with each other, and 1 twin action hydraulic shock absorber, with adjustable spring preload. Stroke: 105 mm
Brakes: Front: Disc - Ø 240 mm floating callipers with triple piston - 1 Ø 25.4 mm, 2 Ø 22 mm Rear: Disc - Ø 190 mm diameter with fixed calliper with two Ø 30 mm pistons
Wheels: In aluminium alloy. Front: 3.00 x 13". Rear: 3.50 x 13".
Tyres: Tubeless. Front: 110/90-13". Rear: 130/70-13".
Dimensions: Max. width (at brake levers) 785 mm Max. Length 2085 mm Saddle height 790 mm Wheelbase 1480 mm
Fuel tank capacity: 9.5 litres

0 komentar:

Posting Komentar